EkbisGaya HidupHeadlinePemerintahan

Pembangunan Bendungan Karangnongko Dipercepat, Dorong Ketahanan Pangan dan Air Nasional

82
×

Pembangunan Bendungan Karangnongko Dipercepat, Dorong Ketahanan Pangan dan Air Nasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta, abahtindik.com– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Bendungan Karangnongko guna mendukung visi swasembada pangan dan air nasional. Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pengelolaan air bendungan bukan hanya soal menampung, tetapi juga memastikan ketersediaan air sepanjang tahun, terutama untuk daerah irigasi.

“Setelah pembangunan fisik bendungan selesai, fokus kami selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis. Ini krusial untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan frekuensi panen petani,” ujar Dody di Jakarta.

Kementerian PU berkomitmen menuntaskan proyek bendungan yang sedang berjalan ini demi mendukung Visi Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mencapai swasembada pangan, energi, dan ketahanan air. Pada tahun 2025, pembangunan Bendungan Karangnongko di perbatasan Kabupaten Bojonegoro dan Blora menjadi salah satu prioritas.

Bendungan Karangnongko adalah bagian dari strategi PU608 untuk memperkuat infrastruktur sumber daya air, yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada tahun 2029.

Manfaat dan Progres Pembangunan Bendungan Karangnongko

Konstruksi Bendungan Karangnongko dimulai sejak tahun 2023 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, dengan total nilai kontrak Rp1,26 triliun dan target selesai tahun 2026.

Bendungan ini dirancang dengan kapasitas tampung 59,1 juta m3, siap mengairi daerah irigasi seluas 63.774 hektare (ha), termasuk DI Karangnongko Kiri (Blora) seluas 1.746 ha dan DI Karangnongko Kanan (Bojonegoro) seluas 5.203 ha.

Selain itu, Bendungan Karangnongko akan menyuplai air untuk kawasan Solo Valley Werken seluas 62.000 ha, sistem irigasi teknis peninggalan Belanda yang membentang dari Bojonegoro hingga Surabaya. Pemanfaatan aliran Sungai Bengawan Solo akan memastikan suplai air optimal, meningkatkan intensitas tanam dan hasil panen tahunan.

Dengan luas genangan 1.026,55 ha, bendungan ini juga akan menambah cadangan air baku sebesar 1.150 liter/detik untuk Kabupaten Bojonegoro, Ngawi, Blora, dan Tuban, memenuhi kebutuhan air minum bagi 270.305 jiwa.

Tak hanya itu, Bendungan Karangnongko berfungsi sebagai pengendali banjir Sungai Bengawan Solo dengan mereduksi debit banjir sekitar 760 ha, membantu mengoptimalkan pengendalian banjir di wilayah hilir Kabupaten Lamongan.( wa/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *