PROBOLINGGO, abahtindik.com – Suasana haru dan penuh keberkahan menyelimuti pelaksanaan Khotmil Qur’an ke-24 TPQ Masjid Agung Raudlatul Jannah pada Minggu (5/10/2025). Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, hadir langsung dalam prosesi sakral tersebut sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap pendidikan Al-Qur’an sejak usia dini.
Kegiatan rutin tahunan ini diawali dengan lantunan hadrah, kirab santri khotim dan khotimat, prosesi khotmil qur’an, pembacaan klasikal tajwid, hingga munaqosah (tanya jawab santri). Acara ditutup dengan pembagian ijazah dan penampilan kreatif dari para santri, menandai berakhirnya perjalanan belajar mereka di jenjang dasar Al-Qur’an.
Sebanyak empat santri diwisuda pada momen penuh makna ini: Achmad Yuwan Caesar Hakim, Adam, Azka Hisyam Alfatih, dan Humairo. Keempatnya telah menyelesaikan pembelajaran dengan metode Qur’ani Sidogiri, sistem pendidikan berbasis pesantren yang diterapkan di TPQ Masjid Agung Raudlatul Jannah.
Wali Kota: Pembelajaran Al-Qur’an Bentuk Karakter Berakhlak Mulia
Wali Kota Aminuddin menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi kepada para santri, ustaz-ustazah, dan orang tua.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para ustaz-ustazah yang tanpa lelah membimbing anak-anak kita. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal jariyah yang tak terputus,” ujar Wali Kota.
Ia menekankan, pembelajaran Al-Qur’an bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia dan berjiwa Qur’ani.
“Anak-anak kita bukan hanya harus bisa membaca, tapi juga mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah Kota akan terus mendukung pembelajaran di masjid ini karena menjadi bagian penting dari pembinaan generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah,” tegasnya.
Haru Sang Ibu: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal
Salah satu wisudawan, Azka Hisyam Alfatih, siswa kelas 2 SDN Sukabumi 1, menarik perhatian hadirin. Sejak TK ia telah menekuni pendidikan Al-Qur’an di TPQ tersebut. Sang ibu, Isma (35), tak kuasa menahan haru.
“Semoga menjadi anak yang sholeh dan tidak berhenti belajar. Wisuda bukan akhir, tapi awal dari perjalanan menuntut ilmu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kepala TPQ Raudlatul Jannah menjelaskan, program Khotmil Qur’an tidak hanya menjadi tradisi, melainkan juga strategi pembinaan karakter berbasis agama di tengah arus digitalisasi. TPQ berperan sebagai garda terdepan dalam memperkuat fondasi moral anak-anak Kota Probolinggo.
Acara ditutup dengan doa bersama dan pesan untuk menjaga semangat belajar Al-Qur’an di rumah, sekolah, dan masyarakat. Semangat generasi Qur’ani yang tumbuh dari masjid-masjid di kota ini diharapkan menjadi pondasi moral menuju Probolinggo yang religius, berdaya, dan berkarakter.
(Res)



