abahtindik.com – Sejumlah dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muda Akuntansi (ICMA) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “UMKM Mandiri Finansial: Menuju Sukses melalui Akuntansi Digital” di Gereja Katolik Paroki Redemptor Mundi Surabaya.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para pelaku UMKM binaan gereja yang hadir mengikuti sesi pelatihan dan praktik langsung pengelolaan keuangan berbasis digital.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan literasi serta kemandirian finansial pelaku UMKM melalui penerapan sistem akuntansi digital yang mudah digunakan. Dengan pencatatan keuangan modern, pelaku usaha diharapkan mampu menyusun laporan keuangan yang lebih akurat, transparan, dan efisien, sehingga dapat mengambil keputusan bisnis secara cepat dan tepat.
Tim pemateri terdiri dari akademisi dan praktisi akuntansi berbagai universitas di Indonesia yang tergabung dalam ICMA, antara lain:
-
Triana Zuhrotun Aulia, S.E., M.Ak. (Universitas Muhammadiyah Tangerang)
-
Dr. Eko Sudarmanto, S.E., M.M. (Universitas Muhammadiyah Tangerang)
-
Ihsanul Windasari, S.Pd., M.Akun. (Universitas Al-Qolam Malang)
-
Zaenal Afifi, S.E., M.Si., Ak. (Universitas Muria Kudus)
-
Gusti Dian Prayogi, S.E., M.Ak., CMA. (STIE Yapan Surabaya)
-
Zainuddin, S.E., M.Ak., CATr., CAP., CSRS., AWP. (Universitas Khairun, Ternate)
-
Dien Ajeng Fauziah, S.E., M.Ak., CSRS., CSRA. (Universitas Bhayangkara Surabaya)
Dalam penyampaian materi, para narasumber menekankan pentingnya transformasi digital dalam sistem akuntansi bagi pelaku UMKM. Peserta diperkenalkan pada konsep dasar akuntansi digital, manfaat otomatisasi pencatatan transaksi, serta pentingnya pemantauan arus kas secara real-time untuk menjaga kesehatan finansial usaha.
Peserta juga diajak mencoba berbagai aplikasi akuntansi digital berbasis online, seperti BukuWarung, BukuKas, Moodah, dan Jurnal.id, yang dapat langsung digunakan oleh pelaku usaha. Aplikasi-aplikasi tersebut memudahkan pencatatan transaksi, pengelolaan stok barang, pemantauan arus kas, hingga penyusunan laporan laba rugi dan neraca secara otomatis.
Melalui simulasi langsung, peserta belajar bagaimana sistem digital membantu memahami kondisi keuangan usaha tanpa harus memiliki latar belakang akuntansi yang mendalam.
Antusiasme peserta tampak dari banyaknya pertanyaan dan testimoni yang muncul selama pelatihan.
“Selama ini kami mencatat secara manual. Setelah pelatihan ini, kami jadi paham bahwa pencatatan digital bisa membantu melihat keuntungan dan pengeluaran secara jelas setiap hari,” ujar salah satu pelaku UMKM kuliner peserta kegiatan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari seluruh peserta dan pihak Gereja Katolik Paroki Redemptor Mundi sebagai mitra penyelenggara. Melalui kolaborasi ini, ICMA berharap dapat menumbuhkan sinergi antara dunia akademik dan pelaku usaha dalam membangun UMKM yang mandiri, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Tim pengabdian ICMA menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan kegiatan serupa secara berkelanjutan sebagai bentuk kontribusi nyata dunia pendidikan bagi kemajuan ekonomi masyarakat. (wak)







